Pages

Tuesday, September 25, 2012

Meski Menjadi Yang Kedua (FF2in1)


Sedang apa cinta? Masihkah kau merindu atau telah lupa akan aku? Masihkah kau menunggu dan menantiku kembali pulang atau telah ada wanita lain yang membuatmu berdebar saat dengannya?
“Kau  tak boleh pergi,” pintamu di senja itu.
“Ini cita-citaku, mengertilah.”
“Kau yang harus mengerti aku. Semua telah memintaku untuk mengakhiri masa lajangku, dan aku tak mau yang lain kecuali denganmu?”
“Tapi aku harus pergi, Nal. Tunggu aku, aku akan pulang dan kembali menjadi calon istri yang membanggakan bagimu. Aku mencintaimu.” Kataku sambil berlalu darimu.
Aku tak pernah berpikir seperti ini sakitnya tanpamu. Aku menjadi sosok bisu yang tak berbicara seperlunya. Kau tahu seperti apa aku ketika berceloteh riang denganmu, kan? Aku menjadi batu di keramaian dan tersudut dalam pojok gelap dalam rumah. Aku ingin kau datang dan memberi kecupan padaku. Mengajakku pulang dan meneruskan janji pinangan itu. Aku ingin pulang. Aku ingin menjadi wanitamu, meskipun harus menjadi yang kedua setelah pilihan orang tuamu. Mungkinkah Nal?

No comments:

Post a Comment