Pages

Thursday, March 1, 2012

What I wanna be??


Seseorang teman pernah bertanya, "kenapa kamu mau jadi jurnalis??" Aku jawab dengan sebuah pertanyaan, “tau Yulika Satria Daya?” Ia menggeleng dan menampakkan wajah bingung. Aku menarik napas pertanda kesal, dalam hati mengutuknya karena tidak tahu siapa Yulika Satria Daya.

“Yulika Satria Daya, seorang pengembara yang pernah memancing di Jembatan Galata, Istanbul, Turki. Ia juga pernah menyaksikan sebuah pernikahan di mana pasangan pengantinnya berikrar akan cintanya dengan menguunakan gembok cinta di Moskow, Rusia. Ia juga pernah ke Maroko, Mesir, Thailand, Arab Saudi, Inggris, Italia, dan banyak Negara lainnya. Namun, ia melakukannya dengan gratis, bahkan dia di bayar”. Jelasku penuh semangat dan panjang lebar.

“Lalu hubunganya sama kamu apa?” tanya temanku lagi.



Aku menghela napas dan kemudian melanjutkan, “dia itu seorang reporter di acara Backpacker, aku ingin sepertinya – mengelilingi dunia secara gratis. Banyak tempat yang aku ingin kunjungi, seperti yang sering aku lihat di tv dan di buku. Sayangnya, aku bukan anak konglomerat atau mafia pajak, kantong ayah dan umi ditambah uang tabunganku yang tak seberapa itu tidak akan pernah cukup untuk membuat semua itu nyata. Maka, aku perlu dan harus menjadi seperti Bang Yulika untuk mewujudkannya. Tak harus keliling dunia, hanya ke beberapa negara saja tak apa, yang penting itu terjadi”.

Temanku manggut-manggut tanda mengerti – mungkin. Ia berlalu.

Aku pun pergi, langkah pertama telah berlalu sejak ikrarku untuk meraih apa yang orang sebut cita-cita itu terjadi. Langkah selanjutnya? Akan ada langkah selanjutnya, akan ada krikil, batu marmer, batu apung, batu malihan, batu metamorf, dan batu-batu lainnya. Tuhan tahu yang terbaik untukku.








BANG YULIKA, MY SMILE KILLER ^.^





Wanna know more about my sweety Yulika Satria Daya, cool guy with a killing smile? Join his blog

DIA


Dia
tidak ada setiap saat
tapi dia akan selalu ada ketika aku membutuhkannya

Dia
tidak tahu cara bernyanyi yang benar
tapi dia selalu punya cara sendiri untuk menghiburku

Dia
bukan ibu peri dalam cerita cinderella
tapi dia mampu membuatkanku sepatu kaca terbaik yang pernah ada

Dia
bukan malaikat atau bidadari
tapi dia doraemon yang punya berbagai alat dan cara
untuk membuatku selalu dalam kondisi terbaik

Dia
pernah menangis, tertawa, jatuh dan bangun
tapi ya, dia tak pernah lupa untuk bangun dan memebangunkanku

Dengan bangga aku mengatakan

Dia Ummiku..

Terlahir darinya adalah kehormatanku
Mengenalnya adalah anugrah terindahku
Mencintainya adalah rasa termanis yang pernah kurasakan


MY UMMI, ME, AND MY SIST


pernah diterbitkan di mading sekolah,  hehehh :)